Agama
Islam
(Artikel Perbuatan Zina)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Lia Maulina
X APK II

Allah s.w.t berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.” (Qs. Al-Israa’[17]: 32)
Allah bahkan melarang kita untuk mendekati zina karena kerusakan yang
dihasilkannya Bahkan mendekati zina saja tidak boleh, karena hal itu lama-lama
akan menjerat kita untuk berbuat zina.
Ada sebuah kisah nyata yang
diberitakan dalam koran-koran Arab. Yang menceritakan kisah ini adalah orang
yang berzina itu sendiri. Dia meminta kepada koran agar tidak mencantumkan
namanya dan hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya. Dia pun berkisah
sebagai berikut:
Aku sedang menjalani kuliah di
suatu kampus dan punya banyak kenalan dengan para gadis. Pada suatu ketika aku
bertemu seorang gadis. Dari situ kami semakin dekat sampai akhirnya aku
melakukan hubungan terlarang dengannya. Kami berulang kali melakukannya sampai
dia menjadi hamil karenaku. Dan ketika ketika gadis itu menceritakan tentang
kehamilannya pada keluarganya, abangnya datang untuk menghajarku. Aku pun
berusaha menghindar dan berkata, “Aku tidak mengenal gadis ini. Carilah orang
lain yang menghamilinya.” Kemudian aku meninggalkannya dan pergi. Dan karena
mereka tidak punya bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka membiarkanku.
Aku melupakan kejadian ini. Tahun
demi tahun pun berlalu. Aku pulang ke rumah pada suatu hari dan menemukan ibuku
pingsan di lantai. Aku mencoba menyadarkannya, dan ketika dia sadar, dia
berteriak dan pingsan lagi. Aku menyadarkannya kedua kalinya, tapi lagi-lagi
dia berteriak dan pingsan. Aku mencobanya sampai tiga kali dan berkata: “Ibu,
apa yang terjadi?” Sambil berteriak dia berkata: “Saudarimu!”
Aku berkata: “Apa yang terjadi dengan saudariku?” “Dia dihamili tetangga”
ibuku berteriak.
Jadi aku mengunjungi tetangga itu
dan menghajarnya sampai dia berkata padaku. Kata-katanya seperti anak panah
yang menghujam hatiku. Tahukah yang dia katakan? Dia berkata: “Aku tidak
mengenal adikmu. Coba tanyakan orang lain yang menghamilinya.” Masya Allah.
Kata-katanya sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis yang kuhamili
bertahun-tahun lalu.
Aku mengalami mengalami depresi
yang berat setelahnya. Kemudian bertahun-tahun setelahnya, aku memutuskan untuk
menikah. Setelah bertunangan dan melakukan akad nikah, kami siap untuk
mengadakan pesta pernikahan. Pada hari pesta pernikahan aku mengetahui fakta
yang membuatku syok. Pasanganku pernah melakukan zina sebelumnya. Dia berkata
padaku: “Tutupi keburukanku, semoga Allah juga menutupi keburukanmu.” Aku
berkata dalam hati: “Sudah cukup Tuhanku. Aku sudah menjalani cukup hukuman!”
Jadi aku menghela napas mencoba
menelan cobaan ini. Dan aku mengabiskan banyak waktu dengan istriku sampai dia
melahirkan seorang bayi perempuan yang menjadi pelita hatiku. Kemudian ketika
dia berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis. Ternyata penjaga
rumah telah memperkosanya.
Saudara/saudariku terkasih,
jangan katakan hukumannya terlalu berat bagi seorang pezina. Gadis dari kampus
yang berzina dengannya di awal cerita juga punya seorang saudara yang bersedih
karenanya. Jadi Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda. Dan gadis
di kampus itu mempunyai seorang suami kelak, maka Allah memberi ujian melalui
istrinya si pemuda! Dan gadis itu juga mempunyai ayah yang hatinya hancur
karenanya, jadi Allah memberikan tes juga kepada putri si pemuda! Apa yang akan
kita tuai tergantung dari perbuatan kita. Jadi dia harus menanggung hukuman
atas perbuatannya.
Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka itu cobaan
untuk mereka. Allah mengangkat derajat mereka dan menghapus dosa-dosa mereka
karenanya.
Saudara/saudariku, Maha Suci
Allah! Allah akan membalaskan para wanita yang dinodai oleh lelaki. Jadi
berhati-hatilah! Namun apabila di antara pembaca ada yang pernah berzina,
janganlah berputus asa. Bertaubatlah kepada Allah s.w.t. Sebab Allah berfirman
dalam hadist qudsi:
“Wahai keturunan Adam, meskipun anda
datang kepada-Ku dengan dosa sebesar bumi kemudian anda menghadap-Ku, tidak
menyekutukan-Ku, Aku akan membawakan kepadamu ampunan sebesar dosa itu.”
(H.R. Tirmidzi, Hadist sahih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar